Perang media sosial begitu semarak selama pelaksanaan Pemilu Presiden 2014. Setiap kandidat mencoba memanfaatkan ruang baru ini untuk seoptimal mungkin memengaruhi pemilih. Bukan hanya bahasa-bahasa positif, sering serangan negatif juga dilancarkan terhadap lawan dengan menggunakan media ini.